E-BERITA.COM, BOLSEL – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang akan melakukan pengembangan terhadap potensi wisata di kawasan Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki, bakal mulai dilakukan tahun ini.
Jika sebelumnya dalam perencanaan Panango hanya untuk kawasan perkantoran Pemerintahan, namun melihat potensi yang ada, kawasan ini pun dikembangkan dengan destinasi wisatanya. Seperti untuk wisata religi, di komplek ini pun kini berdiri berdampingan tiga rumah ibadah dari tiga Agama yang. Yakni Masjid Amirul Mukminin, Gereja Oikumene dan Pure Amerta Segara, maka kedepannya pun akan dikembangkan menjadi kawasan wisata alam.
Hal itu tidak lepas dari potensi wisata mangrove, taman bawah lautnya serta obyek wisata Pasir Timbulnya yang begitu iconik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bolsel, Wahyudin Kadullah mengatakan bahwa, pada tahun 2020 lalu, lewat APBD pemkab telah mengelontorkan anggaran untuk membangun sarana tracking mangrove di Kawasan wisata Mangorve Panango. Dan tahun ini, sebagaimana konsep pengembangan destinasi wisata baru di Bolsel itu, Disparbud akan fokus pada penataan dan pengembangan wisata setempat. “Fokus pengembangan kawasan wisata mangrove di Panango itu karena kita lihat potensinya yang terbilang lengkap karena terintegritas dengan beberapa obyek wisata, seperti taman bawah lautnya dan pair timbul,” ungkap Wahyudin.
Lanjut mantan Kadis Perhubungan tersebut mengatakan, jika dilihat dari lokasinya pun begitu strategis karena dekat dengan pusat ibu kota, perkantoran dan wisata religius “Tak hanya itu, di dekat situ juga memiliki wisata paralayang yang berada di Desa Tolotoyon, jadi di bilang ini sangat lengkap,” ujarnya.
Dikatakannya lagi bahwa, pengembangan lokasi wisata mangrove Panango itu, sudah masuk dalam master plen serta telah memenuhi persyaratan 3 A, yaitu Atraksi, Aksesibikitas dan Amanitas. Sehingga, dapat dipastikan jika pengelolaannya akan lebih baik, obyek wisata itu kedepan akan banyak diminati. “Atraksi adalah apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. seperti adanya sarana permainan dan hiburan ini harus unik dan berbeda. Aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi dan untuk Amanitas yakni menyangkut keamanan dan kenyamanan para pewisata, karena lokasi ini akan difasilitasi penjaga,” terangnya.
Ia menambahkan, dengan pengembangan obyek wisata itu, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai Pemerintah, utamanya menjadikan destinasi itu sebagai salah satu penyumbang PAD, dan menjadikan destinasi itu sebagai obyek promosi daerah.” Selain PAD obyek wisata ini pun diharapkan bisa membuat daerah kita lebih dikenal oleh masyarakat luar, bahkan mancanegara,”pungkasnya. (Ing)