e-berita.com, Bolmong – PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) tidak tinggal diam melihat musibah bencana alam yang terjadi di wilayah Bolaang Mongodow dan Bolsel.
Sebagai perusahaan tambang emas yang berdiri di dua wilayah, yakni Bolmong dan Bolsel, PT. JRBM secara sigap melakukan upaya-upaya penangulangan bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi pada, Selasa 13 Agustus 2024 kemarin.
Bahkan sampai berita ini diturunkan, puluhan karyawan PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dikerahkan untuk membantu masyarakat membersihkan material bekas banjir.
“Tim tanggap darurat serta karyawan JRBM beserta kontraktornya, PT Samudera Mulia Abadi (PT SMA) dengan sigap turun langsung menuju lokasi yang terdampak dan membersihkan material longsor yang menutup akses jalan,” ungkap Andreas Saragi salah satu perwakilan dari JRBM.
Ia mengatakan lagi, selain melakukan pembersihan material longsor, pihaknya pun turut menyiapkan moda transportasi alternatif untuk mendukung aktifitas masyarakat.
“Selain itu, kami juga telah menyiapkan kendaraan tambahan untuk mendukung mobilitas masyarakat hingga situasi kembali normal,” ujar Andreas Saragih.
“JRBM akan terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan dukungan lebih lanjut jika diperlukan,” tambahanya
Disisi lain, Penjabat (Pj) Bupati Bolmong, dr. Jusnan C Mokoginta, MARS, menegaskan perlunya penanganan berkelanjutan terkait banjir ini. Ia meminta seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk asisten dan pimpinan OPD, untuk terlibat aktif dalam penanganan bencana ini, sebagaimana penanganan banjir yang terjadi sebelumnya.
“Hujan di BMR beberapa hari ini mengakibatkan debit air tercurah jauh lebih besar dari biasanya yang mengakibatkan banjir. Diharapkan warga waspada dan saling tolong menolong. Pemerintah memperkuat beberapa infrastruktur untuk mencegah banjir yang lebih banyak lagi,” tutupnya
Sementara itu, dari Kabupaten Bolsel, Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid mengatakan, di sini banjir juga menyebabkan kerusakan parah akibat jebolnya tanggul yang berada di dekat kantor Camat Pintim.
“Menurut informasi warga, ketinggian banjir kemarin mencapai dada orang dewasa. Akibatnya, banyak rumah terendam, pipa air bersih putus dan aliran listrik terputus,” ungkap Wabup Deddy.
Dalam kunjungan ini, pendataan kerusakan telah dilakukan oleh instansi terkait. Wabup Deddy menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan segera menyiapkan bantuan untuk warga yang terdampak.
“Laporan dari BPBD sudah diterima, dan Pemda akan segera menindaklanjuti agar warga yang terdampak bisa secepatnya menerima bantuan,” pungkasnya.
Sebelumnya, hujan deras melanda hampir semua wilayah Bolaang Mongondow Raya dua hari terakhir, hingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah pada Selasa pagi, 13 Agustus 2024.
Dampak dari banjir itu sendiri mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir. Bahkan akses jalan dari Bolaanh Mongondow ke Bolaang Mongondow Selatan tepatnya di jalur Tonsile putus.
Di Bolaang Mongondow khususnya di wilayah Dumoga, beberapa desa yang terdampak banjir. Di Kelurahan Imandi, ada sebagian rumah yang berada di bantaran sungai terendam banjir. Tinggi airpun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga setinggi dada orang dewasa. Dari pantauan, tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut. Beberapa jalan Trans Nasional sempat macet karena debit air yang tinggi.
Selain di Dumoga, beberapa Desa di Kecamatan Lolayan juga terdampak banjir akibat luapan dari beberapa sungai di wilayah tersebut. Desa desa yang terdampak banjir yakni Desa Mengkang, Desa Mopusi, Desa Tanoyan Utara, Desa Tanoyan Selatan juga Desa Bakan.
Jembatan penghubung antara Desa Mopusi dan Desa Mengkang putus akibat luapan sungai. Akibatnya warga tidak dapat mengakses jalan tersebut. Desa Mopusi juga tergenang air yang berasal dari sungai tersebut.
Desa Tanoyan Utara dan Tanoyan Selatan juga terdampak banjir akibat luapan Sungai Ongkag.
Di desa Bakan ada beberapa sungai yang meluap yakni Sungai Lolotut, Sungai Air Panas, Sungai Tagin dan Sungai Osion. Akibatnya, sebagian wilayah Desa Bakan terendam banjir. (rdk)