E-BERITA.COM, BOLSEL – Capaian program vaksinasi di Kabupaten Bolsel sampai dengan saat ini ternyata masih jauh dari harapan.
Pasalnya, lebih dari separuh Desa yang ada di Kabupaten tersebut capaian vaksinasinya masih di bawah 50 persen. Itu pun baru data vaksinasi tahap satu, jadi dapat diasumsikan untuk vaksinasi tahap dua masih jauh dari target.
Hal ini terungkap saat, Pemkab Bolsel mengelar rapat evaluasi penyelengaraan pemerintahan, khususnya pada program Vaksinasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat Desa yang di pimpin langsung oleh Bupati Iskandar Kamaru serta didampingi Wabup Deddy Abdul Hamid.
Bupati pun terlihat kecewa dengan capaian vaksinaso di sejumlah desa yang belum menyentu diatas 50 persen.
“Ternyata masih ada lebih dari separuh Desa di Bolsel yang capaian vaksinasinya di bawah 50 persen. Saya minta ini bisa jadi perhatian bersama khususnya pemerintah desa,” tegas Bupati.
Ditegaskannya lagi, jika capaian vaksinasi ini tidak mencapai target minimal diatas 50 persen pada bulan ini maka, sangadi dan aparat desa bakal menerima punishment.
“Jika ada Desa yang belum capai 50 persen, maka Siltap Sangadi dan aparat Sesa di pending dulu,” ketusnya.
Iskandar mengatakan lagi, untuk memaksimalkan percepatan program vaksinasi ini, pihaknya akan membuat tim yang nantinya mengkoordinir mulai dari tingkat Kecamatan dan Desa.
“Untuk koordinator di Kecamatan itu para Asisten, dan untuk koordinator di Desa akan dibagi di SKPD-SKPD. Jika tidak capai target maka sanksinya TPP dipending juga,” ungkap Iskandar.
Sementara itu, Wabup Deddy Abdul Hamid menyarankan, kepada para Sangadi untuk bisa mengedukasi masyarakat agar mau di vaksin. Sangadi dan aparat Desa juga harus jadi contoh dengan ikut vaksinasi.
“Karena informasi hoax terkait vaksin ternyata masih berpangaruh bagi masyarakat, khususnya masyarakat awam,” kata Deddy.
Ia juga berharap ada kerjasama dari Pemerintah Desa dan para tokoh-tokoh masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang memumpuni.
“Karema sangadi yang paling tau masyarakat, paling tahu kondisi sosial di desa. Ajak para tokoh masyarakat atau orang-orang yang punya pengaruh di Desa sehingga bisa turut serta mengedukasi masyarakat ikut vaksinasi,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Bolsel dr Sadly Mokodongan dalam laporannya menyampaikan, untuk data terakhir vaksinasi di Bolsel dari dosis satu dan dua sudah mencapai 50,20 persen.
“Adapu kendala dilapangan, ada sekitar 7000 lebih data NIK masnyarakat bermasalah sehingga tidak bisa dilakukan Vaksinasi,” ungkap Sadly.
Selain data NIK yang banyak bermasalah, Sadly pun mengungkapkan, antusias masyarakat ikut vaksinasi juga masih kurang.
“Pelaksanaan Vaksinasi di setiap Puskesmas sudah maksimal, tapi kendalanya selain NIK, antusias masyarakat juga yang masih kurang,” bebernya.
Dirinya menambahkan, untuk mencapai target 80 persen program vaksinasi, maka setiap minggunya ditargetkan 1.200 sampai 2.500 masyarakat yang akan divaksinasi.
“Untuk itu kami butuh semua dukungan dari pihak-pihak terkait, utamanya masyarakat,” pungkasnya. (irfani alhabsyi)