E-BERITA.COM, JAKARTA – Anggota Komisi V, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Herson Mayulu menyoroti hilangnya sejumlah program strategis dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tahun anggaran 2021, lantaran adanya refocussing.
Hal itu disampaikan Wakil Rakyat dari Sulawesi Utara (Sulut), saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perkeretaapian, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi se Jabodetabek, serta seluruh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian se indonesia via virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Herson Mayulu, menyoroti refocussing anggaran dan penetapannya di lingkup Dirjen Perhubungan Darat. “Kalau menurut saya refocussing iya, tapi penetapannya ini rasa rasanya kami tidak setuju kalau melihat anggaran yang di potong. Contoh misalnya, anggaran di Dirjen perhubungan darat yang terlalu kecil sementara perhubungan darat tidak hanya mengurusi mobilitas lalulintas di darat tapi mobilitas manusianya juga. Dari 7 Triliun terpangkas hampir 2 Triliun, dan tersisa menjadi 5,6 Triliun akibatnya berdampak pada hilangnya program-program strategis yang telah disusun bersama dengan komisi V, ” ungkap Herson.
Alasannya ini bukan tanpa dasar “Sebab salah satu contoh dalam rencana yang telah di susun bersama adanya pengadaan bus sekolah dari 200 unit yang di usulkan, hari ini di refocussing terpangkas sebanyak 190 unit dan tinggal menjadi 10 unit, nah 10 unit ini mau di kemanakan . sementara kami di daerah sangat membutuhkan bus sekolah untuk anak didik kami yang berada di daerah sebab ini sangat membantu mereka dalam menjalani pendidikan yang menempuh perjalanan cukup jauh harus ke Ibukota Kecamatan atau Kabupaten ” jelasnya.
Mantan Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dua periode ini meminta, Dirjen perhubungan darat untuk melihat dan mengkaji kembali terkait pemangkasan pengadaan bus sekolah, sembari berharap agar pengadaan bus sekolah tetap menjadi prioritas di Tahun 2021. ” Dengan begitu kebutuhan daerah dengan adanya bus sekolah ini bisa terbantukan dalam menjawab jauhnya medan transportasi darat anak didik kita di daerah,” ungkapnya.
Pada pembahasan yang sama Herson Mayulu, SIP juga menyoroti program kerja Dirjen Perkeretaapian dan Kepala BPTJ terkait kegiatan Padat Karya. “Saya belum melihat Dirjen Perkertaapian dan Kepala BPTJ menjelaskan tadi soal kegiatan padat karya untuk tahun ini, olehnya saya minta agar juga dapat menyampaikan program program yang di dalamnya ada kegiatan padat karya , dan kegiatan padat karya ini seyogyanya bukan hanya menargetkan pada berapa jumlah orang kerja saja namun berapa durasi lamanya kegiatan mereka bekerja sehingga bukan hanya sehari saja ” pinta Herson.
Pun disisi lain Herson mengapresiasi kinerja Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub yang tahun ini kegiatannya menitik beratkan pada program padat karya ” saya mengapresiasi Dirjen Perhubungan Darat yang program nya tahun ini menitik beratkan pada kegiatan padat karya sebagaimana yang menjadi arahan dari bapak presiden sehingga kita bisa meminimalisir kesenjangan dengan menggerakkan perekonomian di daerah melalui kegiatan padat karya , dan dalam waktu dekat saya dan pak dirjen akan meninjau kegiatan padat karya di manado Sulawesi Utara ” tutupnya. (*/ing)