E-BERITA.COM, BOLSEL – Dua anak buah kapal (ABK) KM Lambelu GT 20, Herman Muko dan Ibrahim Mahmud yang dinyatakan hilang sejak selasa (01/02/2022) lalu, akhirnya ditemukan dengan kondisi selamat pada, Kamis (03/02/2022) pagi tadi.
Kedua ABK tersebut ditemukan oleh nelayan di perairan Dssa Ilomata, Kecamatan Pinolosian, setelah dua hari lamanya teromnang ambing di laut.
Dilansir dari independensia.com Danpos TNI AL Bolsel Mayor Chiven Christovel Sondakh mengatakan, perahu kedua korban ditemukan sekira pukul 07.00 WITA oleh nelayan asal desa Ilomata, Kecamatan Pinolosian.
“Setelah menemukannya, para nelayan langsung menggandeng perahu mereka berdua dan dibawah ke Desa Ilomata untuk antar ke rumah kepala desa setempat,” jelasnya.
Lanjutnya, setelah mendapati informasi kedua korban Tim gabungan langsung menuju kesana dengan menggunakan kapal Lambelu GT20, untuk menjemput mereka berdua.
“Saat ini sudah dikembalikan pada keluarganya, Tim pencarian yang berada di lautan saling memberikan informasi untuk kemudian kembali ke titik kumpul PPI Dudepo,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepada BPBD Bolsel Boby Sampe menyampaikan, berkat kolaborasi yang baik dari lini sektor dengan waktu pencarian kurang lebih 2×24 jam, maka nelayan target bersama perahu dan isinya telah ditemukan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah setelah dilakukan cek kesehatan oleh tim medis, kesehatan mereka berdua sehat,” ujarnya.
Boby Sampe mengungkapkan, dari keterangan korban Perahu bergerak dari Desa Motolohu jam 14.00 WITA (01/02). dengan tujuan KM Lambelu yang sedang menunggu di rumpon.
“Saat hendak dalam perjalanan perahu hilang arah dan condong mengarah ke Provinsi Gorontalo,” ujarnya.
Lanjutnya, saat hari mulai gelap barulah nelayan menyadari telah hilang arah maka nelayan mencari titik acuan berupa cahaya lampu di tengah lautan.
“Saat melihat ada cahaya lampu, nelayan mengejar terus sampai kehabisan BBM sekira pukul 21.00 WITA,” Lanjutnya.
Dikatakan, setelah BBM habis, perahu terbawa arus selama keadaan gelap tersebut mereka berdua pun menunggu sampai hari mulai terang lalu melanjutkan mendayung perahu mencari rumpon yang terdekat dan menambat perahu.
“Sambil menunggu pertolongan, mereka berdua bertahan hidup dengan memancing ikan dirumpon lalu memakannya dengan mentah-mentah,” tuturnya. (*/rdk)