e-berita.com, Bolmong – Masuk tahun ajaran baru, biasanya orang tua murid dibebankan dengan sejumlah biaya tambahan untuk perlengkapan para siswa di sekolah.
Salah satunya, pengadaan seragam olahraga yang oleh pihak sekolah membebankannya kepada para siswa.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati, Dony Lumenta secara tegas mengeluarkan instruksi kepada seluruh satuan pendidikan, baik untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menegah Pertama (SMP) untuk tidak membebankan para orang tua murid.
Instruksi tersebut disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan Bolmong sebagai bentuk kepedulian terhadap beban ekonomi orang tua murid.
Bupati Yusra menekankan pentingnya kebijakan pendidikan yang tidak memberatkan peserta didik dan keluarganya, khususnya terkait pembelian seragam olahraga yang kerap menjadi keluhan masyarakat setiap tahun ajaran baru.
“Ibu Kadis Pendidikan, tolong monitor kembali semua sekolah. Jangan sampai biaya pakaian olahraga menjadi beban bagi murid yang akan masuk sekolah,” ujar Yusra saat memberikan instruksi di hadapan jajaran Dinas Pendidikan.
Yusra juga mengingatkan agar sekolah tidak menetapkan model seragam dengan harga tinggi. Ia meminta agar desain seragam olahraga dibuat sederhana, seragam, namun tetap layak dipakai.
“Tidak perlu cari yang terlalu mahal. Yang penting layak, nyaman dipakai, dan seragam,” tegas Bupati
Sebagai tindak lanjut, Bupati meminta instansi teknis terkait, yakni Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk segera mengadakan rapat koordinasi secara virtual (Zoom Meeting) dengan seluruh Kepala Sekolah se-Kabupaten Bolmong pada hari berikutnya.
“Tujuannya adalah untuk memperjelas dan mempertegas arahan tersebut agar diterapkan secara menyeluruh,” jelasnya.
Senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati Bolmong, Dony Lumenta yang turut memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan ini. Wabup menekankan pentingnya kepekaan sosial dalam pengambilan kebijakan sekolah, serta mendorong agar pendidikan di Bolmong tetap inklusif dan berpihak pada semua kalangan masyarakat.
“Harus dipahami tidak semua orang tua siswa kondisi ekonominya sama. Pihak sekolah harusnya bijak mengeluarkan kebijakan sehingga tidak ada orang tua siswa yang terbebani,” pungkasnya.
Adanya instruksi tersebut semoga dapat secara menyeluruh diterapkan oleh seluruh satuan pendidikan di wilayah Bolmong, sehingga fokus utama pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM setiap peserta didik. (rdk)