e-berita.com, Bolmong – Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut), tidak terkecuali di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kini terus mengeluhkan tingginya harga beras di pasaran yang dinilai terlalu memberatkan.
Mengatasi masalah itu, langkah konkret pun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong dengan melakukan sejumlah strategi intervensi harga, lewat distribusi beras murah SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) hingga penyaluran cadangan pangan di beberapa wilayah rawan.
Hal itu sebagaimana dijelaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bolmong, I Wayan Mudiyasa. Ia mengatakan, upaya pengendalian harga telah dirancang dalam beberapa tahap, dan akan mulai digelar pekan depan.
“Distribusi beras SPHP akan digencarkan secara masif di delapan Kecamatan, melalui dari Kios Pangan, Rumah Pangan Kita (RPK), dan operasi Gerakan Pangan Murah (GPM) besar-besaran,” ujar Wayan usai mengikuti rapat koordinasi bersama pimpinan daerah.
Menurutnya, langkah ini, menjadi bagian dari upaya menjaga keterjangkauan harga pangan (beras) serta menjamin ketersediaan pasokan di pasar.
Selain itu kata Wayan, sebanyak 10 ton Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dipastikan akan segera disalurkan ke enam desa yang telah teridentifikasi sebagai wilayah rawan pangan.
Wayan Mudiyasa berharap penyaluran tersebut diharapkan dapat menekan potensi krisis pasokan di tingkat lokal serta menjamin kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi.
“Distribusi bantuan pangan CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) juga akan dipercepat, menyusul hasil rapat koordinasi hari ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, langkah strategis itu diprioritaskan untuk mencegah dampak lebih luas akibat kenaikan harga beras dan bahan pokok lainnya.
“Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha pangan lokal, aparat desa, dan distributor agar proses distribusi tepat sasaran dan efisien,” ungkapnyam
Dengan adanya aksi nyata Pemkab Bolmong ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat ekonomi rendah, serta mampu menstabilkan harga, dan menjamin ketersediaan pangan di tengah tekanan inflasi yang saat ini terjadi. (rdk)
