e-berita.com, Bolmong – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi, SE menghadiri penanaman perdana jagung hibrida, program kemitraan antara Komando Resor Militer (Korem) 131 Santiago Manado, dan PT Advanced Agri Indonesia, bertempat di kawasan pertanian Dulangon, Kecamatan Lolak.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Yusra Alhabsyi mendampingi Danrem 131 Santiago Manado, Brigjen TNI Martin Susilo Martopo Turnip, SH., MH, sebagai wujud komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, di daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Yusra mengatakan bahwa momentum tersebut bukan sekadar kegiatan seremoni, melainkan bentuk kolaborasi kuat antara TNI dan Pemerintah Daerah dalam mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal.
Menurut Yusra, jagung hibrida dipilih bukan tanpa alasan. Komoditas ini dinilai sangat cocok dikembangkan di wilayah Bolmong yang subur dan strategis sebagai lumbung pangan Sulawesi Utara (Sulut).
“Terima kasih kepada TNI, khususnya Danrem 131 Santiago yang telah memberikan contoh luar biasa kepada masyarakat kami. Ini bukan sekadar penanaman, tapi pembelajaran nyata tentang bagaimana memaksimalkan potensi pertanian demi kesejahteraan rakyat,” ujar Yusra Alhabsyi.
Lanjut Bupati mengatakan, pengembangan jagung hibrida yang digagas TNI, khususnya Korem 131 Santiago Manado ini sejalan dengan program prioritas Pemkab Bolmong di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Dony Lumenta.
“Pemkab Bolmong tak hanya fokus pada peningkatan produksi, kami juga telah menyusun skema hingga tahap pemasaran, agar petani tak hanya bisa menanam, tapi juga menikmati hasilnya secara optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Martin Turnip pun berharap langkah ini bisa menjadi pemantik semangat masyarakat untuk terus bergerak di sektor pertanian, khususnya pada komuditas jagung.
“TNI akan selalu hadir untuk rakyat. Salah satunya melalui program ketahanan pangan seperti ini. Kita ingin rakyat sejahtera lewat pertanian yang kuat,” ungkapnya.
Penanaman jagung hibrida ini menjadi simbol dari sinergi yang solid antara aparat negara dan pemerintah daerah. Sebuah langkah kecil yang menyimpan harapan besar—bahwa Bolaang Mongondow bisa menjadi salah satu episentrum pangan utama di Bumi Nyiur Melambai. (**/rdk)