e-berita.com, Bolsel – Seorang pria berinisial TM (32) asal Desa Popodu, Kecamatan Bolaang Uki terpaksa harus berurusan dengan Kepolisian. Pasalnya, dalam kondisi dibawah pengaruh miras dan membawa senjata tajam (Sajam) pelaku berbuat onar, bahkan nyaris mencelakai orang.
Kapolres Bolsel, AKBP Indra Wahyu Madjid, SIK mengatakan, saat operasi pekat Polres Bolsel, pihaknya mendapatkan laporan bahwa TM membuat keributan yang sudah dalam pengaruh miras dan membawa Sajam. pada Selasa, (06/08/2024) malam.
Keributan yang dibuat pelaku terjadi di rumahnya di Desa Popodu, tepatnya di depan Polsek Bolaang Uki.
Dari kronologis kejadian, sebelumnya TM diketahui sudah mengkonsumsi miras dari Desa Salongo. Saat pulang, tepatnya di jalur dua Desa Popodu, pelaku dengan kendaraan roda dua berkenalpot brong memainkan gas motornya hingga menerobos tanda larangan yang ada di jalan setempat hingga hampir menabrak anak calon Paskibraka yang saat itu sedang latihan untuk persiapan Hari Kemerdakaan.
Puncak perbuatan onar pelaku pun saat tiba di rumahnya. Dengan mengeber motornya dan melakukan keributan di halaman depan rumah istrinya menggunakan sajam sambil memasukan sajam tersebut di mulutnya.
Saat kajadian tersebut sejumlah personil Polsek Bolaang Uki yang hendak mengamankan pelaku pun sempat mendapat perlawanan.
“Mendapatkan laporan tersebut, Personil Gabungan Operasi Pekat tiba di TKP, dan langsung mengamankan pelaku yang sudah tertidur di ruang tamu rumahnya dan dibawa ke Polres Bolsel untuk diamankan beserta barang bukti sajam jenis badik untuk proses lebih lanjut,” ujar AKBP Indra
Kapolres Bolsel mengatakan Operasi Kepolisian Kewilayahan Polres Bolsel dengan sandi “Pekat Samrat-2024” ini dilaksanakan selama 15 hari, mulai tanggal 5 Agustus 2024 hingga 19 Agustus 2024.
Fokus utama dari operasi ini adalah penegakan hukum yang didukung oleh Satgas Ops lainnya dalam rangka pemberantasan seluruh penyakit masyarakat seperti perjudian, pencurian (Cuarat/Curas), balapan liar, minuman keras, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, aksi premanisme, dan kegiatan prostitusi.
Tujuan dari pelaksanaan Operasi Pekat Samrat 2024 kata dia adalah untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif serta menekan jumlah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Khususnya terhadap gangguan kejahatan yang meresahkan masyarakat di wilayah hukum Polres Bolsel,” tambahnya.
Ia berharap melalui operasi ini, masyarakat dapat merasakan dampak positif dalam hal keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Masyarakat juga dihimbau untuk selalu mematuhi peraturan dan turut serta dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar khususnya di Kabupaten Bolsel.
“Operasi ini akan terus dilaksanakan hingga akhir periode yang telah ditentukan, dengan harapan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam upaya pemberantasan penyakit masyarakat,” sebutnya.(rdk)