e-berita.com, Bolmut – Kondisi layanan kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menjadi sorotan. Pasalnya, daerah ini hanya mengandalkan 13 dokter untuk melayani 14 fasilitas kesehatan (Faskes) yang tersebar di wilayah tersebut.
Situasi ini semakin memprihatinkan karena keterbatasan tenaga medis berdampak langsung pada kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kondisi ini memicu pertanyaan dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang merasa pelayanan kesehatan semakin terbatas. Beberapa Puskesmas di Bolmut bahkan mengalami kesulitan dalam memberikan layanan optimal akibat keterbatasan tenaga medis.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal karena jumlah dokter yang sangat terbatas,”keluh salah satu warga.
Minimnya jumlah dokter untuk melayani banyak fasilitas kesehatan juga menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerhati kebijakan daerah. Mereka mempertanyakan kinerja Kepala Dinas Kesehatan Bolmut dalam menangani permasalahan ini.
“Seharusnya, langkah-langkah strategis segera diambil guna memastikan layanan kesehatan tetap berjalan dengan baik”tutur warga yang enggan disebutkan namanya.
“Jika pemerintah daerah tidak segera turun tangan, dampaknya bisa sangat buruk. Bagaimana mungkin hanya mengandalkan 13 dokter untuk melayani 14 fasilitas kesehatan?” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bolmut, Ali Dumbela membantah hal itu. Menurut dia, Jumlah tenaga Dokter yang ada di Kabupaten Bolmut sebanyak 18 orang.
“Dengan rincian 8 Dokter dengan Status Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 10 Dokter dengan status tenaga kontrak,” ucap Dumbela saat dikonfirmasi awak media ini via WhatsApp, Kamis (3/4/2025).
Sampai saat ini kata Dumbela, pelayanan kesehatan tetap berjalan normal.
“Setiap Puskesmas yang rawat inap ada dua dokter yang kita tempatkan. Saya juga barusan selesai melakukan monitoring disejumlah Faskes,”pungkasnya.(RHB)