E-BERITA.COM, BOLSEL – Anggota Legislatif (Aleg) Kabupaten Bolsel, Zulkarnain Kamaru kembali menyoroti program bantuan sosial yang ada di daerah setempat.
Kali ini, Ketua Komisi II DPRD Bolsel ini menyoroti mekanisme penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terkesan kurang profesional dan cenderung hanya ditentukan secara sepihak oleh para agen penyalur, khususnya untuk jenis atau komuniti bantuannya.
Pasalnya, dari temuannya dilapangan rata-rata agen hanya menyediakan dua jenis bantuan saja, yakni beras dan telur.
“Padahal jelas BPNT ini ada beberapa pilihan bahan makanan, seperti daging sapi, ayam, ikan, kacang-kacangan dan sayuran. Tapi yang kami temui dilapangan ternyata agen hanya menyediakan dua jenis bahan makanan yakni beras dan telur,” ungkap Zulkarnain usai melaksanakan Patipurna LKPj Bupati Bolsel 2020 belum lama ini.
Sehingga, mau tidak mau masyarakat penerima bantuan pun terpaksa membeli dua jenis makanan itu. ” karna cuma itu yang disiapkan, jadi mau tidak mau diambil, sementara pada program itu harusnya agen menyiapkan semua, tinggal masyarakat yang mau belanja apa sesuai kebutuhan,” jelas Zulkarnain.
Lanjut politisi PDIP Bolsel ini mengatakan lagi bahwa, pihaknya juga menyoroti syarat untuk menjadi agen penyalur BPNT ini. Pasalnya kata Zul, banyak agen yang terkesan tidak profesional.
“Setahu kami, agen BPNT ini harusnya yang memiliki usaha kios sembako yang menyediakan jenis-jenis bantuan sebagaimana pada program itu. Tapi lagi-lagi kami nilai banyak agennya justru tidak penuhi syarat itu,” tegasnya.
Zulkarnain menegaskan lagi, harusnya Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten, bisa mengawasi program dari pemerintah pusat itu. “Dinsos harus berperan disini. Jangan hanya ikut maunya agen, tapi maunya masyarakat penerima bantuan yang diikuti,” pintanya.
Ia menambahkan, jika agen tidak bisa menyediakan kebutuhan masyarakat, maka Dinsos rekomendasikan untuk penonaktifan agen itu, atau diganti dengan agen yang siap.” tegasnya. (Ing)