e-berita.com, Bolsel – Proses relokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro ke Kabupaten Bolsel terus dimatangkan oleh Pemerintah, khususnya Pemprov Sulut dan Pemkab Bolsel.
Rabu, (15/05/2024) bertempat di ruang Mapalus, Kantor Gubernur Sulut di Manado, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru didampingi Sekda, M Arvan Ohy bersama Jajaran OPD mengikuti kegiatan tatap muka dan sosialisasi terkait mematangkan proses relokasi tersebut.
Mengutip penyampaian Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, Bupati Iskandar Kamaru mengatakan bahwa, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas kabinetnya jika, wilayah sekitar Gunung Ruang kini telah ditetepkan sebagai zona tidak layak huni, sehingga masyarakat yang sebelumnya bermukim di wilayah setempat harus direlokasi.
Orang nomor satu di tanah Totabuan bagian Setalat itu juga mengatakan, Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolsel dipilih sebagai daerah relokasi telah dinilai layak karena disesuaikan dengan kemiripan wilayah tempat tinggal asli masyarakat seputar Gunung Ruang.
Dimana, lanjut Iskandar menyebutkan bahwa kemiripan geografis antara daerah sebelumnya dengan adanya perbukitan dan pesisir pantai, menjadikan wilayah relokasi di Desa Modisi sanggat layak untuk dijadikan pemukiman.
Selain itu, asal suku serta keyakinan Agama masyarakat di sekitar wilayah relokasi juga sama, dan ini nanti akan memudahkan para pengungsi menyesuaikan diri.
“Pak Gubernur Olly menyatakan bahwa semua fasilitas akan disediakan langsung oleh pemerintah termasuk pemberian perahu bagi para pengungsi yang berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, akan disediakan pula area perkebunan bagi pengungsi yang bermata pencaharian lain,” ungkap Iskandar Kamaru.
“Para pengungsi juga tidak perlu khawatir karena selama tempat relokasi belum siap semua pengungsi akan menerima bantuan dari Dinas Sosial provinsi dan BNPB sepenuhnya setiap harinya,” kata Bupati mengutip pernyataan Gubernur Olly.
“Sembari menunggu para pengungsi juga bisa mendatakan diri lewat kepala desa jika ingin bekerja dan akan difasilitasi pihak Pemprov Sulut,” imbuhnya meneruskan.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut disampaikan pula target pembangunan wilayah relokasi direncanakan berlangsung selama 4 sampai 5 bulan.
Kemudian, selain rumah hunian, di wilayah relokasi juga akan dibangun sejumlah fasilitas umum, PDMA sebagai prasara kebutuhan air bersih, Listrik, dua unkt Balai Warga, dua unit Sarana Olahraga, lima unit Gereja, empat unit Sarana Pendidikan (Sekolah) dan 2 unit bangunan untuk Kesehatan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi, Sekprov Sulut Steve Kepel bersama para pejabat Pemprov, Pj. Bupati Sitaro Drs. Joi Oroh, BNPB, perwakilan Kementerian ATR/BPN, serta para warga masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang. (rdk)