e-berita.com, Bolsel – Sebagai lokomotif serta gerbang dalam meningkatkan program pendidikan di daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolsel mengelar Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Bolsel, bertampat di lapangan Futsal, Kawasan perkantoran Panango, Selasa (27/06/2023)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Bolsel, Deddy Abdul Hamid, Kepala Balai Guru Penggerak, Kemendikbudristek, Arianto Batara, Sekda Marzanzius Arvan Ohy dan Kepala Dikbud Bolsel, Rante Hatani.
Dalam arahannya, Wabup Deddy Abdul Hamid mengatakan jika guru sebagai aktor penggerak pembangunan sumber daya manusia yang punya peran dan tanggung jawab yang besar dalam membentuk karakter generasi bangsa.
“Adanya sarana teknologi yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh, namun kehadiran seorang guru tidak dapat digantikan oleh perangkat teknologi,” ujar Wabup.
Wabup mengatakan lagi, program pendidikan guru penggerak sendiri merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar. Dimana guru penggerak menjadi insan pendidik yang diharapkan berperan menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa dan satuan pendidikan yang sudah menerapkan konsep dan paradigma Merdeka Belajar.
“Program ini untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas melalui individu-individu yang proaktif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap mutu pendidikan di Kabupaten Bolsel,” ujarnya.
Deddy pun berharap, para calon guru penggerak dapat memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah.
“Kami memiliki harapan besar para calon guru penggerak yang berjumlah 14 orang ini semuanya lulus, serta selanjutnya dapat berkiprah membawa pendidikan di Bolsel lebih maju dan sejajar dengan daerah lainnya,” harap Deddy Abdul Hamid.
Sebelumnya, Kepala Dikbud Bolsel, Rante Hatani dalam laporan kegiatan mengatakan, program guru penggerak ini merupakan program belajar episode ke 5 tahun 2023 yang tujuannya untuk meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar di Kabupaten Bolsel
“Di bolsel sendiri memiliki jumlah guru sekitar 1500-an terdeiri dari guru SD, SMP dan SMA, Namun yang bersyarat untuk ikut seleksi guru penggerak hanya 478 orang, dan sejak tahun 2021 telah di dorong,” ujar Rante Hatani.
Lanjut Hatani mengatakan, untuk Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Bolsel kali ini hanya diikuti oleh 14 orang calon guru penggerak.
“14 calon guru penggerak ini masing-masing 4 orang guru SD, 6 orang guru SMP dan 4 orang guru SMA,” Ungkapnya.
Rante menambahkan, keunggulan para guru penggerak yang telah dinyatakan lulus dan memiliki sertifikasi, maka dapat menduduki jabatan Kepala Sekolah atau Pengawas.
“Jadi kedepannya penilaian untuk jadi kepala sekolah sudah tidak lagi menggunakan Cakep melainkan mereka yang sudah lulus guru penggerak bisa menduduki jabatan kepala sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Kemendikbudristek Propinsi Sulut, Arianto Batara mengatakan kehadiran guru penggerak di fokuskan pada kepemimpinan.
“Jika kelak bapak ibu calon guru penggerak dianggkat jadi kepala sekolah, maka itu adalah bonus, intinya dalam pendidikan, guru penggerak harus lebih baik, layaknya sebuah metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu,” kata Arianto.
Lanjut Arianto mengatakan, program pendidikan guru penggerak mentrasformasi pola pikir. Karena jika hanya meruba pola tindakan hanya sedikit merubah hasil.
“Jadi para calon guru penggerak harus benar-benar mampu menjadi manifestor dalam memajukan kualitas dan mutu pendidikan di daerah kedepannya,” harapnya. (*/rdk)