e-berita.com, Bolsel – Mengantisipasi adanya oknum-oknum pedagang nakal, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bekerjasama dengan Disperindagkop-UMKM Kabupaten Bolsel menggelar pelatihan kepada Tenaga Harian Lepas (THL) dan petugas pasar.
Adany pelatihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan para kader BPOM dalam hal ini petugas pasar dalam melakukan pengawasan terhadap kelayakan makanan yang beredar di pasaran dengan menggunakan alat uji yang efektif.
Pelatihan ini berlangsung pada Senin, 29 Mei 2023, dan akan diikuti oleh para kader yang telah dilatih secara khusus.
Mereka akan ditugaskan untuk melakukan pemantauan dan pengecekan di mini market dan pasar-pasar, termasuk pasar Soguo.
Tugas mereka adalah melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya, bahan pangan, dan produk pangan yang diduga mengandung zat-zat berbahaya.
Untuk mendukung tugas ini, pengambilan contoh dan pengujian cepat menggunakan test kit akan dilakukan secara teratur oleh petugas yang telah dilatih.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Advokasi Terpadu Lintas Sektor Program Keamanan Pangan Nasional.
Hal ini menunjukkan komitmen BPOM dan pemerintah setempat dalam memastikan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Suprin Mohulaingo, Kepala Disperindag dan Usaha Mikro Bolsel menyatakan, melalui pelatihan ini diharapkan para pengelola pasar dapat menerapkan cara peredaran pangan olahan yang baik di pasar rakyat.
“Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, pengelola pasar diharapkan dapat menjaga keamanan dan kualitas pangan yang dijual,” tegasnya.
Di pihak yang sama, Kepala Bidang Perdagangan, Nabila Moha menjelaskan, para pengelola pasar juga akan dilatih untuk membuat pelaporan hasil pengawasan yang akan disampaikan kepada Balai Besar BPOM di Manado.
“Pelaporan ini menjadi penting sebagai bentuk transparansi dan evaluasi terhadap keamanan pangan yang beredar di pasar.” Kata Nabila.
“Melalui kerjasama yang baik antara BPOM, pengelola pasar, dan pemerintah setempat, diharapkan pasar yang diintervensi dapat bertransformasi menjadi Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas,” ungkapnya.
Menurut Nabila, sasaran utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan keamanan pangan melalui pengawasan yang ketat agar masyarakat tidak dirugikan.
“Pengelola pasar yang telah dilatih diharapkan dapat melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya dan mengambil tindakan yang tepat jika ditemukan produk pangan yang tidak memenuhi standar keamanan,” pungkasnya. (rdk)