E-BERITA.COM, BOLMUT – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam menurunkan Prevalensi (Jumlah kasus) Stunting pada dua tahun terakhir (2019-2021) menunjukan hasil yang signifikan.
Pada tahun 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Bolmut berada pada angka 15,20 persen. Angka tersebut turun menjadi 5,01 persen pada tahun 2020. Turun sebesar 10,19 persen dalam kurun satu tahun.
Setahun kemudian atau Tahun 2021, angka prevalensi stunting kembali turun menjadi 1,61 persen. Turun sebesar 3,40 persen dari 5,01 persen pada tahun 2020.
Sekretaris daerah (Sekda) Bolmut, Jusnan C Mokoginta yang juga Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) mengatakan, tren positif penurunan angka prevalensi stunting itu tak lepas dari kerja keras dan komitmen Pemerintah Daerah dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama Pemerintah Kecamatan dan Desa.
“Kerja keras dan komitmen itu sudah kita bangun dan mulai sejak 2017,” ucap Jusnan belum lama ini.
Untuk itu Jusnan meminta seluruh OPD di Kabupaten Bolmut agar mensinergikan program pembangunan derajat hidup masyarakat guna percepatan Stunting.
Menurut Jusnan,penanganan Stunting saat ini menjadi satu prioritas Pemkab Bolmut. Oleh karena itu sambung dia, dalam penanganan stunting perlu adanya inovasi dan terobosan yang dimulai dengan sinergitas program penangan stunting.”Jadi kalau kita berhasil dalam menurunkan Stunting, maka kuncinya adalah komitmen, kerja keras dan sinergitas para OPD dan pihak terkait,” pungkasnya.(RHB)