E-BERITA.COM, BOLSEL – Bertempat di Cafe Arta Nato, Desa Popodu, Kecamatan Bolaang Uki, Pengurua Cabang Nahdlatul Ulama (PC-NU) Kabupaten Bolsel mengelar Rapat kerja (Raker) sekaligus pembentukan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se Kabupaten setempat. Acara itu turut dihadiri oleh Bupati Bolsel Hi Iskandar Kamaru S.Pt.
Ketua PC-NU Bolsel, Zulkarnain Kamaru mengatakan, terselenggara Rakor ini sebagai bagian dalam penguatan organisasi, dan semoga bermanfaat untuk kelanjutan perjuangan PC-NU Bolsel.
“Sebagai pengurus PC-NU Bolsel, ada beberapa tantangan yang harus kita cermati, kita waspadai, dan itu membutuhkan pengamanan yang serius oleh kita semua Jam’iyah NU Bolsel,” ujar Zulkarnain.
Lanjut Zulkarnain yang juga anggota DPRD Bolsel dari fraksi Trisakti ini menjelaskan, tantangan pertama yang menyangkut masalah keagamaan. Setelah formasi, seluruh aliran, ideologi, bahkan gerakan-gerakan secara bebas masuk di Indonesia baik aliran-aliran keagamaan, paham radikal dan ideologi tradisional.
“Tentu karena yang paling banyak di Indonesia ini beragama Islam, tentu gangguan itu juga banyak yang menyentuh masyarakat Muslimin di Indonesia yang sebagian adalah Jam’iyah NU,” ungkap Zulkarnain.
Yang kedua, lanjut lanjut Zul sapaan akrab mantan Komisioner KPUD Bolsel ini mengatakan, mulai tergerusnya tradisi dan kebudayaan kita dari masjid ke masjid dan dari Jam’iyah nya, sebagaimana kita ketahui bahwa, sejarah perkembangan Islam tidak bisa lepas dari pengaruh budaya.
“Tradisi dan budaya lokal bangsa Indonesia berperan besar dalam penyebaran Islam, penyebaran melalui jalan kebudayaan itu yang membuat Islam sebagai agama yang mudah diterima oleh masyarakat,” terangnya.
Seiring berjalannya waktu, Zul menegaskan, peran-peran budaya tidak lantas hilang setelah era penyebaran Islam Almarhum KH Agus Sunyoto mantan ketua PB Lesbumi PBNU, dalam penelitiannya menyampaikan bahwa, keberhasilan Agama Islam bertahan di Nusantara justru terjadi karena adanya Akusturasi Budaya dan Agama.
“Ritual keagamaan masih dipraktikkan tanpa menyingkirkan faktor tradisi, seperti misalnya peringatan Maulidan dan Tahlilan, Tradisi ini yang justru menjadi pengikat dan penguat agama Islam,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati H. Iskandar Kamaru S.Pt yang juga selaku Mustasyar PC NU Bolsel mengatakan apresiasi kepada NU atas kerjasamanya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Bolsel.
“Saya berharap, NU dapat menjadi Filter dan terdepan bersama Pemerintah dalam penanggulangan paham radikalisme khususnya di Kabupaten Bolsel, dan terus meneguhkan NU dalam komitmen keindonesiaannya,” harap Bupati saat sambutannya menutup rangkaian kegiatan Rakor PC NU. (irfani alhabsyi)