E-BERITA.COM, BOLSEL – Tak terima dengan sikap okum Kapolres Bolsel yang dianggap lecehkan masyarakat karena absen saat Sidang Paripurna DPRD dalam rangka peringatan HUT Ke 13 Bolsel, perwakilan masyarakat adat Kabupaten setempat, senin (26/07/2021) pagi tadi menyambangi Gedung DPRD Bolsel.
Kedatangan para tokoh adat yang mewakili empat etnis suku adat terbesar di daerah setempat, yakni etnis Gorontalo, Mongondow, Bolango dan Sagihe, secara langsung menyerahkan empat poin pernyataan Sikap masyarakat adat Bolsel terkait sikap Kapolres kepada Ketua DPRD Bolsel.
Ada empat poin pernyataan sikap masyarakat adat Kabupaten Bolsel ini sebagai berikut;
1.Mendukung pernyataan Hi Herson Mayulu SIP (Pemengang gelar adat tertinggi) terkait ketidakhadiran Kapolres dalam sidang Paripurna DPRD HUT Kabupaten Bolsel.
2. Menyayangkan atas ketidakhadiran bapak Kapolres Bolaang Mongondow Selatan dalam sidang Paripurna tanpa mengonfirmasi ketidakhadirannya. Bagi kami itu adalah bentuk pelecehan terhadap adat dan istiadat serta budaya daerah.
3. Kecewa dengan sikap Kapolres yang hanya mengutus Kapolsek sebagai perwakilan padahal banyak jajaran pejabat Polres.
4. Karena diawal tugas Kapolres kami jemput secara adat, maka kami menolak secara adat perlakukan Kapolres Bolaang Mongondow Selatan yang tidak menghargai dan tidak menghadiri Undangan peringatan Hari Ulang Tahun Bolaang Mongondow Selatan.
Empat poin pernyataan itu pun ditandatangani oleh para tokoh adat dari empat suku etnis terbesar di Bolsel tepat dihadapan Ketua dan Anggota DPRD Bolsel, sembari berharap agar DPRD dapat menindaklanjuti pernyataan sikap tersebut sebagai Aspirasi masyarakat adat Kabupaten Bolsel. (Ing)