e-berita.com, Bolsel – Kisruh saat sidang Paripurna DPRD Bolsel, Kamis (18/07/2024) diduga ada motif lain yang membuat salah satu Oknum Aleg inginkan agar Paripurna tersebut di skorsing.
Dugaan adanya motif lain dibalik penolakan sidang paripurna oleh Anggota DPRD daru Partai NasDem yakni Jelfi Jauhari lantara, usulannya untuk pengadaan Mobil Dinas (Mobnas) jenis Toyota Fortuner untuk Pimpinan DPRD di periode berikut, tidak dikabulkan oleh Pemda Bolsel.
Pasalnya, Jelfi Jauhari diketahui pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang baru saja selesai, ia berhasil terpilih kembali dengan perolehan suara yang cukup signifikan. Bahkan berhak menduduki salah satu kursi pimpinan legislatif.
Dugaan itu cukup rasional, melihat pada Sidang Paripurna DPRD saat itu salah satunya membahas terkait Penyampaian Rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2025, dan bukan tidak mungkin, hal itu yang membuatnya “Ngamuk” dan berharap Paripurna tersebut dihentikan.
Walau saat menyampaikan intrupsi, Jelfin Jauhari hanya mempertanyakan legalitas jalannya Paripurna lantaran dianggap tidak sesuai tata tertib dan mekanisme, karena tidak dibahas melalui Badan Musyawarah (Banmus) DPRD. Tapi, kini ia disudutkan dengan isu Mobnas.
Kabar dugaan minta mobil dinas Toyota Fortuner itu pun ternyata bukan isu semata. Pasalnya, Sekretaris DPRD Bolsel Laode Sahyuddin membenarkan permintaan dari Jelfi Jauhari untuk menganggarkan mobil dinas jenis tersebut.
“Iya benar, cuma anggaran kita tidak untuk pengadaan seperti itu,” ungkap Laode.
Sementara itu Jelfi Jauhari dalam via pesan WhatsAp kepada salah satu wartawan menuliskan. “Terkait saya minta mobil Fortuner seyogiyanya itu bukan menjadi Substansi dari apa yang diperdebatkan dalam paripurna tadi, saya mempertanyakan keabsahan paripurna hari ini apakah melalui rapat Banmus,” tulis Jelfi.
“Tidak benar jika dalam paripurna tadi saya meminta untuk dianggarkan mobil Fortuner, karena bagi saya itu bukan hal subtansial untuk dibahas diruang itu,” ujarnya.
Ia pun menyesalkan terkait adanya penggiringan opini. “Saya menyesalkan penggiringan opini sampai judul berita menyatakan saya mengamuk karena pengadaan mobil Fortuner tidak dindahkan, bagi saya ini opini yang sangat menyesatkan,” tambahnya. (rdk)