“Ini akibat drainase yang sudah tidak mampu menampung debit air yang begitu deras,” kata Elvis.
Elvis mengatakan lagi, untuk saat ini pihaknya masih siaga di lokasi guna memantau dan mendata yang terdampak banjir di dua Desa tersebut.
“Utuk saat ini kita belum bisa pastikan jumlah rumah warga yang terdampak, karena Tim TRS sementara di lapangan memantau dan melakukan pendataan. Untuk hasil pemantauan juga akan kami laporkan ke Pusdalops BNPB,” ungkapnya.
Elvis pun mengimbau, agar masyarakat senantiasa waspada dengan kondisi cuaca ektrim seperti saat ini, terlebih bagi warga masyarakat yang berada di seputaran bantaran sungai.
“Kami mengimbau bagi masyarakat untuk waspada, khususnya yang tinggal dekat suangai. Pun halnya dengan yang bermukim di pegunungan maupun di daerah pesisir pantai.” Imbuhnya.
Ia mengatakan lagi, sebagaimana informasi dari Badan Meteoligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrim berpotesi terjadi hingga tanggal 19 April 2021. “Kami imbau juga bagi pengendara kendaraan roda 2 maupun roda 4, agar berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini,” pintanya.
Sebelumnya BMKG Sulut dalam update peringatan dini cuaca ekstrim provinsi Sulut, tanggal 18 April 2021 menyampaikan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang terjadi di hapir seluruh wilayah Sulut. Warga pun diminta mewaspadai akan potensi bencana alam akibat cuaca tersebut. (Ing/redaksi)