E-BERITA.COM, BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) H. Iskandar Kamaru, Spt, membuka acara Launching program Duta Sangadi Sadar Hukum (DANGISA) yang dilaksanakan di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Panango, Selasa (01/11/2022).
Selain inovasi DANGISA, Bupati juga melakukan Sosialisasi Strategi Terkoordinasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak (SI-PATOKAAN).
Dalam kesempatan ini, Bupati mengatakan terkait dengan inovasi DANGISA, bertujuan memberikan pemahaman Sangadi dan aparat desa terhadap produk hukum di desa yang masih lemah.
“Serta juga mengingat keterbatasan waktu dan anggaran dalam rangka pembinaan produk hukum daerah kepada pemerintah desa, maka dari itu bagian hukum Pemda menginisiasi program Dangisa ini,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati, Penerapan DANGISA menggunakan metode peer tutoring yang dalam dunia pendidikan dikenal dengan metode teman sejawat.
“Jadi seperti dalam dunia pendidikan, yaitu metode pembelajaran dengan bantuan salah seorang Sangadi yang kompeten dan menguasai materi yang bertindak sebagai Dangisa. Nah, dia inilah yang akan mengajar Sangadi lainnya,” tukasnya.
Terkait dengan SI-PATOKAAN, Bupati Iskandar menerangkan resiko pernikahan dini dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap remaja.
Maka dari itu, Ia mengatakan salah satu strategi pemerintah dalam pencegahan pernikahan dini ialah dengan meluncurkan proyek perubahan dengan tema sosialisasi serta edukasi mengenai Strategi Pencegahan Perkawinan Usia Dini di provinsi Sulawesi Utara.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Sekda Arvan dan Ibu Kadis PP dan PA Provinsi Sulut dr. Kartika B. Tanos serta Kabag Hukum atas inovasi-inovasinya. Semoga proyek perubahan yang diterapkan dapat mewujudkan Bolsel yang sehat, sejahtera dan inovatif,” ucapnya.
Bupati juga mengajak semua pihak untuk mencegah stunting, menggunakan aplikasi SI-PINTER, mencegah pernikahan usia anak dan mewujudkan inovasi Dangisa di Kabupaten Bolsel.
Sementara itu, Kadis PP dan PA Provinsi Sulut dr. Kartika B. Tanos memperkenalkan Si-Patokaan yang merupakan strategi terkoordinasi pencegahan perkawinan usia anak.
“Kehadiran saya di sini selain mensosialisasikan SI-PATOKAAN, juga untuk menyerahkan bantuan kelompok kepada keluarga pra sejahtera dan kepala keluarga perempuan,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan mesin jahit dari Pemprov Sulut kepada para penerima yang diserahkan langsung oleh Kadis dr. Kartika Tanos. (*/rdk)